
Sejarah GKRI Kelapa Gading
Gereja Kristus Rahmani Indonesia jemaat Kelapa Gading dirintis melalui persekutuan rumah tangga/persekutuan keluarga di Kelapa Gading B.C.S (Bangun Cipta Sarana) atau Kelapa Gading Vespa, oleh jemaat Gereja Kristus Rahmani Indonesia Mangga Besar (GKRI Pusat) pada tahun 1980.
Persekutuan rumah tangga ini mengalami pasang surut selama lima tahun, bahkan sempat terhenti selama hampir dua tahun, hal ini disebabkan, pertama: tidak adanya hamba Tuhan yang melayani dan kedua: kepala dari keluarga yang rumahnya ditempati untuk persekutuan pergi ke luar negeri selama kurang lebih dua tahun. Kedua hambatan tersebut sangat disadari oleh jemaat GKRI Kelapa Gading sehingga pada tahun 1986 dicapai kesepakatan bersama yaitu bahwa pola persekutuan keluarga diadakan dengan cara berpindah-pindah/bergilir di rumah jemaat, seperti jemaat Tuhan mula-mula (Kis 2:46) atau seperti jemaat Tuhan di kota Roma "jemaat rumah" (Roma 16:5, 10, 11, 14 dan 15). Persekutuan keluarga ini diadakan setiap hari Jumat malam pukul 19.00-20.30, jemaat yang tergabung dalam persekutuan ini ada sepuluh keluarga.
Pimpinan dan penyertaan Tuhan sangat nyata dalam jemaat yang masih kecil ini, hal ini terbukti pada tahun 1987 ada satu keluarga yang bukan anggota jemaat GKRI dengan rela menyediakan rumahnya untuk digunakan sebagai tempat ibadah secara cuma-cuma/gratis, tepatnya di Jalan Boulevard Raya blok DF No. 7 Kelapa Gading Permai, persekutuan keluarga yang tadinya diadakan setiap hari Jumat malam dirubah menjadi hari Minggu sore pukul 17.00-18.30 bersamaan dengan hari kebangkitan Tuhan Yesus Kristus yaitu tanggal 19 April 1987.
Dari tempat ini masih dua kali lagi jemaat berpindah tempat ibadah, yaitu bulan Januari 1988 dan kemudian bulan Desember pada tahun yang sama pindah dirumah Bapak Sarino tepatnya di Jalan Pelepah Hijau III Blok TM-2 No. 28 KGP. Di tempat ini jemaat yang tergabung sudah bertambah menjadi empat puluh keluarga.
Melihat dan merasakan kenyataan tersebut, dimana jemaat selalu berpindah-pindah tempat ibadah, maka segenap warga jemaat bertekad untuk berdoa dan berpuasa yang tujuannya ialah supaya memiliki tempat ibadah sendiri secara permanen, sehingga lebih tenang dalam berbakti. Dengan anugerah Tuhan, tekad dan kerinduan, hal tersebut menjadi nyata. Pada tahun 1989 jemaat GKRI Kelapa Gading dapat membeli sebidang tanah di Jalan Kelapa Puan Timur II Blok NE 3, No.21 seluas 460 m2 lebih, meskipun pada waktu itu perkemabangan real estate maju dengan pesat, harga barang dan kavling melonjak karena terjadinya inflasi. Namun, keadaan inilah yang justru mendorong jemaat semakin bersandar kepada Tuhan.
Pada tahun 1990, jemaat mulai melaksanakan pembangunan gedung gereja sebagai sarana beribadah. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Pdt.Dr.S.J.Sutjiono (Ketua Sinode Gereja Kristus Rahmani Indonesia) pada tanggal 09 Februari 1990. Pembangunan gedung gereja kemudian selelsai pada bulan Desember 1992.
Dana yang digunakan untuk membangun gereja juga merupakan swadaya anggota jemaat disamping sumbangan dari sidang jemaat Church U-Am Dong, Chong Ju, Korea Selatan.
Senin, 19 April 1993 Keluarga Besar jemaat GKRI Kelapa Gading patut bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan, karena pada hari itu gedung gereja yang baru telah diresmikan penggunaannya oleh Ketua Sinode GKRI (Pdt.Dr.S.J.Sutjiono) yang sekaligus merayakan H.U.T GKRI Kelapa Gading yang ke-VI.

SEKRETARIAT
Jl. Kelapa Puan Timur II Blok NE-3 No.21
Telp/Fax : 021-4525086
Email : [email protected]
www.gkrikelapagading.com