Penulis: J.I. Packer
Bab 6: Ia akan Bersaksi
Orang Kristen menyembah Allah yang Tritunggal. Bukan tiga Allah, tetapi satu Allah dalam tiga Pribadi. Inti iman Kristen kepada Allah adalah misteri Tritunggal yang dinyatakan. Trinitas adalah kata Latin yang berarti ketigaan (threeness), tiga-pribadi dari Allah. Menurut Rasul Yohanes, doktrin Tritunggal merupakan bagian terpenting dari Injil Kristen. Dalam kalimat pembukaan Injilnya, Yohanes memperkenalkan kepada kita misteri dua pribadi yang berbeda dalam kesatuan ke-Allah-an, yaitu Allah dan Firman yang adalah Anak Tunggal Allah. Firman itu sendiri secara pribadi dan kekal adalah Allah. Yohanes menempatkan misteri Allah yang Esa dalam dua pribadi ini pada bagian depan Injilnya karena ia tahu bahwa tidak seorangpun akan mampu memahami perkataan dan karya Yesus dari Nazaret sampai ia mengerti fakta bahwa Yesus sebenarnya adalah Allah Anak.
Saat kita memahami dua pribadi dalam Allah dan Allah Anak, sesungguhnya itu belum mencakup semua yang dimaksudkan Yohanes untuk kita pelajari tentang kejamakan pribadi dalam ke-Allah-an. Dalam Yohanes 14:16 disebutkan tentang “Penghibur/Penolong yang lain”. Ada beberapa terjemahan mengenai frasa ini: “konselor”, “Penolong”, “Penasihat”, seorang yang “menjadi temanmu”. Melalui terjemahan-terjemahan tersebut terkandung ide tentang dorongan, dukungan, pertolongan, perhatian, dan tindakan memikul tanggung jawab untuk kesejahteraan orang lain. Penghibur yang lain juga menunjuk kepada pribadi yang melanjutkan sisi pelayanan Yesus sebagai Penghibur yang mula-mula. “Roh Kebenaran” atau “Roh Kudus” menunjuk kepada kesejajaran Roh Kudus dengan Allah dan Ia adalah seorang Pribadi. Injil Yohanes menunjukkan bagaimana Kristus menghubungkan misi Roh dengan kehendak dan rencana Bapa dan Anak. Bapalah yang akan mengutus Roh, seperti halnya Bapa telah mengutus Anak. (Yoh. 5:23). Relasi antara Bapa, Anak, dan Roh Kudus dapat disimpulkan demikian:
- Anak tunduk kepada Bapa, karena Anak diutus oleh Bapa dalam nama-Nya.
- Roh tunduk kepada Bapa, karena Roh diutus oleh Bapa dalam nama Anak.
- Roh tunduk kepada Anak seperti halnya kepada Bapa, karena Roh diutus oleh Anak juga oleh Bapa.
Jadi, Yohanes mencatat penyingkapan misteri Tritunggal oleh Tuhan kita: tiga Pribadi dan satu Allah. Oleh sebab itu, jika pelayanan Kristus sebagai Penghibur sangat penting, pelayanan Roh Kudus sebagai Penghibur tidak akan kalah penting. Jika karya Kristus penting bagi gereja, maka karya Roh Kudus harus penting juga.
Kita pendapati bahwa ada perbedaan tentang bagaimana gereja menyampaikan pengajaran Alkitab tentang Pribadi kedua dan ketiga Tritunggal. Pribadi dan karya Kristus telah dan tetap merupakan subjek perdebatan terus-menerus di dalam gereja. Namun, pribadi dan karya Roh Kudus terus diabaikan dan hanya sedikit orang yang tertarik terhadapnya. Banyak buku yang membahas tentang pribadi dan karya Kristus, namun sedikit buku yang baik tentang pribadi dan karya Roh Kudus. Beberapa orang menganggap bahwa Roh Allah sebagai sesuatu yang mengilhami keyakinan moral orang yang tidak percaya seperti Gandhi. Tetapi sebagian besar orang Kristen, menurut penulis, tidak memikirkan Roh Kudus dan tidak memiliki ide tentang apa yang Ia kerjakan. Mereka memiliki banyak ide dan pemahaman tentang siapa Kristus dan peristiwa Inkarnasi, tetapi begitu sedikit yang mengetahui dan memperhatikan Roh Kudus. Bagi penulis, merupakan suatu penipuan yang nyata jika mengatakan bahwa kita menghormati Kristus, tetapi kita mengabaikan Pribadi yang diutus Kristus sebagai wakil-Nya.
Mengapa karya Roh Kudus juga sungguh-sungguh penting? Karena jika bukan karena karya Roh Kudus, sama sekali tidak akan ada Injil, tidak akan ada iman, tidak akan ada gereja, tidak akan ada kekristenan di dunia. Ketika Kristus meninggalkan dunia, Ia menyerahkan kelangsungan pekerjaan-Nya kepada murid-murid-Nya. Namun para murid sesungguhnya selalu gagal memahami Kristus dan tidak menangkap poin pengajaran-Nya, sepanjang pelayanan-Nya di bumi. Lalu siapa yang akan menolong mereka dalam melanjutkan pelayanan Kristus? Kristus mengutus Roh Kudus kepada mereka untuk mengajarkan semua kebenaran dan menyelamatkan mereka dari segala kesalahan, untuk mengingatkan mereka segala hal lain yang dikehendaki Kristus untuk mereka pelajari. Dengan diajar oleh Roh Kudus, murid-murid-Nya akan dimampukan untuk berbicara sebagai mulut Kristus. Roh turun ke atas murid-murid-Nya dan bersaksi kepada mereka tentang Kristus dan keselamatan-Nya. Roh bersaksi kepada para rasul dengan menyatakan semua kebenaran kepada mereka dan mengilhami mereka cara menyampaikan hal itu dengan segala kebenaran.
Bukan hanya itu saja, tanpa Roh kudus tidak akan ada iman dan tidak ada kelahiran baru (tidak ada orang Kristen). Ketika Injil diberitakan, Injil itu tidak menimbulkan keyakinan dalam diri seseorang, tetapi Roh Kudus yang menyaksikan tentang Kristus kepada kita. Kepada rasul, Roh Kudus bersaksi dengan memberikan penyataan dan mengilhami. Kepada kita, Roh Kudus bersaksi dengan menerangi: membuka mata yang buta, memulihkan visi rohani, memampukan orang berdosa melihat bahwa Injil sungguh-sungguh merupakan kebenaran Allah dan Alkitab sungguh-sungguh adalah Firman Allah, dan Kristus sungguh-sungguh Anak Allah. Tidak seorangpun dapat membuktikan kebenaran Kristen kecuali Roh Kudus yang memperbaharui hati manusia yang buta. Karena Roh bersaksi secara demikian, orang-orang memperoleh iman Ketika Injil diberitakan. Oleh sebab itu, tanpa Roh tidak ada orang Kristen di dunia.
Penulis dalam bab terakhir ini menuliskan bagaimana kita menghormati Roh Kudus dengan mengakui dan bersandar pada karya-Nya. Pertama, menghormati Roh Kudus dengan iman kita. Bagaimana caranya? Mengakui otoritas Alkitab, PL dan PB serta membaca kitab-kitab itu dengan rasa hormat dan penerimaan yang sesuai untuk firman Allah. Kedua, menghormati Roh Kudus dalam kehidupan kita. Bagaimana caranya? Kita harus menerapkan otoritas Alkitab dan hidup sesuai Alkitab dengan mengakui bahwa firman Allah tidak mungkin salah dan apa yang telah dikatakan Allah memang dimaksudkan demikian. Ketiga, menghormati Roh Kudus dalam kesaksian kita. Bagaimana caranya? Mengingat bahwa Roh Kudus sendiri dapat meneguhkan kesaksian kita dan memohon kepada-Nya untuk melakukan-Nya, dan percaya bahwa Ia akan melakukannya, dan menunjukkan realitas keyakinan kita dengan menghindari tipu muslihat manusia yang licik.
~~~