Bacaan Firman Tuhan: Roma 10 : 17
Shalom Aleichem,
Saya berharap Bpk./Ibu/Sdr./i. dalam keadaan sehat wal afiat.
Saat ini seluruh dunia sedang berjuang untuk mengatasi virus Corona sejak Desember 2019, virus yang dikenal juga dengan nama Covid-19.
Per 21/03/2020 sudah 159 negara yang terpapar Covid-19.
Jumlah kasus sebanyak 244.525 kasus.
Sebanyak 10.031 orang meninggal dan 86.032 orang dinyatakan sembuh.
Di Indonesia sendiri ada 450 kasus positif.
38 orang meninggal dunia dan 20 orang dinyatakan sembuh.
Untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini, semua negara telah melakukan penutupan atau Lock Down. Sehingga orang-orang yang tinggal di kota tersebut tidak bisa keluar dari kota dan tidak boleh ada orang yang masuk ke kota tersebut.
Bahkan sampai dengan 20 Maret sudah banyak airport/bandara ditutup, sehingga tidak ada orang yang bisa keluar masuk dari satu negara ke negara lain.
Salah satu cara yang digunakan untuk mematahkan penyebaran virus Corona adakah dengan membatasi atau mengendalikan pergerakan orang.
Banyak sekolah diliburkan dan banyak karyawan yang diminta tidak masuk kantor dan bekerja di rumah.
Akhirnya giliran umat beragama juga dihimbau tidak mengadakan ibadah baik di masjid ataupun gedung-gedung gereja, jadi selama 2 minggu kedepan, jemaat dihimbau beribadah di rumah masing-masing.
itu sebabnya saya menyampaikan khotbah ini lewat rekaman suara, ini baru pertama kali saya lakukan dan rupanya lebih kerja keras daripada khotbah langsung dari mimbar.
Tema khotbah pada minggu ini sangat relevan dengan keadaan yang sedang kita hadapi yaitu tentang pertumbuhan Iman.
Semua yang hidup mengalami pertumbuhan dan iman yang hidup itu pun harus mengalami pertumbuhan. Apakah iman kita bertumbuh? Bagaimana kita mengetahui iman kita bertumbuh? Memang harus ada ukuran untuk kita mengetahui apakah iman kita bertumbuh atau tidak?
Dari dalam Alkitab, kita dapat mengetahui bukti/ukuran bahwa iman kita bertumbuh:
- memiliki kedewasaan rohani yang menghasilkan buah.
Matius 13 : 1 – 23 yang berbunyi : Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.” [TB-LAI]
Buah itu dimaksudkan di dalam Alkitab sebagai :
- Buah Pertobatan dalam Matius 3: 8
- Buah Roh Kudus dalam Galatia 5 : 22-23 dan
- Buah Perkabaran Injil dalam Yohanes 15:16
- Hidup yang kuat dan tahan menghadapi tantangan persoalan hidup.
Tetap percaya dan mengikut Tuhan, setia apapun yang terjadi. Imannya tidak akan goncang.
Seperti tertulis dalam Yeremia 17 : 8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air,
yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. [TB-LAI]
Ketika ada anjuran dari pemerintah agar umat beragama tidak melakukan ibadah berkumpul bersama-sama di masjid atau di gedung gereja, ada muncul perdebatan diantara para pendeta, apakah kita harus mengikuti anjuran pemerintah?
Dengan mengikuti anjuran untuk tidak beribadah di gedung gereja bukan menunjukkan bahwa kita tidak beriman atau kurang iman tetapi menunjukkan bahwa kita orang beriman yang bijaksana. Sebagaimana di dalam Amsal 27:12 Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.
[TB-LAI]
Ada tiga poin yang ingin saya sampaikan.
Yang pertama adalah berusahalah semakin sering bergaul dengan Tuhan.
Kata kunci dalam pertumbuhan iman adalah Berusaha.
Sebab iman tidak mungkin bertumbuh dengan sendirinya atau secara otomatis.
Harus ada peranan kita dan juga peranan Tuhan.
Dalam 1 Korintus 3:6, Rasul Paulus menulis untuk jemaat di Korintus : Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. [TB-LAI]
Bergaul dengan Tuhan berarti berusaha lebih banyak dalam kegiatan atau program seperti mendengar firman Tuhan, membaca firman Tuhan melakukan firman Tuhan dan juga kita berdoa.
Yang artinya kita percaya kepada Tuhan berserah kepada Tuhan sebagaimana firman Tuhan dalam 1 Timotius 4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. [TB-LAI]
Ibrani 10 : 25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. [TB-LAI]
Tujuan ibadah adalah membawa kita semakin dekat dengan Tuhan.
Semakin sering kita beribadah, semakin kita lebih dekat kepada Tuhan.
Tetapi ibadah itu jangan dibatasi oleh ruang dan waktu, seperti sekarang ini misalnya; kita beribadah di rumah masing-masing.
Dan firman Tuhan adalah makanan rohani yang akan memberi nutrisi untuk pertumbuhan iman, seperti dinyatakan dalam Roma 10 :17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. [TB-LAI]
Matius 13:23 Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.” [TB-LAI]
Dengan kita berusaha semakin dekat kepada Tuhan, maka iman akan bertumbuh kepada pengenalan akan Tuhan Yesus yang semakin dalam.
Efesus 4:13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, [TB-LAI]
Kepada jemaat Kolose, Rasul Paulus berdoa supaya Tuhan melimpahkan berkat-berkat rohani.
Kolose 1:10 sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, [TB-LAI]
1 Yohanes 2:6 Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. [TB-LAI]
Artinya dengan kita semakin dekat kepada Tuhan, itu juga akan membawa kita mengalami perubahan. Semakin lama, kita semakin menyerupai Kristus.
Roma 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. [TB-LAI]
Jika Yesus penuh belas kasihan terhadap jiwa-jiwa yang terhilang, kitapun sebagai orang beriman yang percaya kepada Yesus Kristus, haruslah memiliki karakter yang sama, yaitu punya belas kasihan terhadap jiwa-jiwa yang terhilang.
Yesus dikatakan sebagai yang rendah hati dan penyabar, maka kitapun harus memiliki karakter seperti Kristus, belajar untuk sabar dan rendah hati.
Itulah artinya menjadi serupa dengan gambaran anak-Nya.
Yang kedua, berusaha menjalani hidup dengan penuh syukur dan dengan penuh sukacita.
Semakin kita menjalani hidup dengan bersyukur, semakin kita bertumbuh dalam iman.
Strategi iblis agar kita tidak bertumbuh atau tidak mengalami pertumbuhan adalah dengan mencobai titik-titik kelemahan kita.
Mencobai untuk menghambat pertumbuhan iman kita. Misalnya jika ada orang yang tidak tahan akan kesusahan, maka iblis akan mencobai dia dalam berbagai macam kesusahan sehingga akhirnya ia bisa tawar hati, kecewa dan meninggalkan Tuhan.
Ada juga orang yang tidak tahan dalam kenyamanan, maka iblis akan mencobai dia dengan kenyamanan hidup sehingga dia lupa diri bahkan lupa Tuhan dan akhirnya kembali mengenakan manusia lama, hidup dalam kegelapan, tidak ada pertumbuhan iman.
itulah strategi iblis supaya kita tidak bertumbuh dalam iman.
Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita selalu membawa diri kita dipimpin dan dikuasai oleh Roh Kudus, senantiasa bersyukur dan bersukacita di dalam Tuhan sebagaimana tertulis di dalam 1 Tesalonika 5:18 Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. [TB-LAI]
Supaya kita bisa bersyukur dan bersukacita kita harus hidup dalam keadaan yang terus dekat dengan Tuhan.
Hindari hidup dalam tekanan emosi sehingga kita bisa selalu bersyukur dan bersukacita dengan mengubah pola berpikir dan gaya hidup.
Efesus 4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, [TB-LAI]
Kita juga harus mengurangi apa yang namanya itu keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan kita. Perbedaan antara keinginan dan kebutuhan itu, tipis sekali.
Semakin banyak keinginan kita, semakin hidup kita tertekan.
Dan ini seringkali yang membuat kita tidak bisa bersyukur.
Kita juga harus membuang semua sampah-sampah dalam pikiran dan perasaan kita.
Apa itu sampah-sampah dalam pikiran kita?
Yaitu segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah, iri hati. Dibuang semuanya dari pikiran dan perasaan kita.
Dengan bersyukur dan bersukacita, maka iman kita dapat bertumbuh.
Yang ketiga, usahakan terlibat dalam pelayanan di gereja.
Dalam pelayanan di gereja hidup kita akan diperlengkapi karena kita yang melayani harus mempersiapkan diri yang membawa kita kepada pertumbuhan iman.
Hidup ini adalah kesempatan.
Jangan kita terlalu banyak membuang waktu untuk hal-hal yang sementara, dengan kita melayani Tuhan, kita sedang menyimpan harta di surga, Tuhan memberi upah kepada setiap orang yang mau menjadi kawan sekerja di ladang-Nya.
Tuhan tidak menuntut pelayanan yang kita tidak bisa kerjakan.
Kita melayani sesuai karunia yang diberikan Tuhan.
Kita melayani dengan kekuatan yang dianugerahkan Tuhan bukan dengan kekuatan kita.
Juga kita melayani Tuhan seharusnya dengan segenap hati.
Kolose 3:23 Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. [TB-LAI]
Kita sudah mendengar tentang bagaimana mengalami pertumbuhan iman.
Apakah kita mau mengalami pertumbuhan iman?
Saya berharap kita semua katakan : Ya, saya mau.
Marilah kita berikan banyak waktu untuk bergaul dengan Tuhan, jangan biarkan iblis mengambil keuntungan dalam hidup kita.
Oleh karena itu, terus berharap kepada Tuhan Yesus, jangan bersungut-sungut, nikmati hidup dengan bersyukur dan bersukacita.
Dan akhirnya mari kita semua terlibat dalam pelayanan di gereja.
Mari kita melayani Tuhan, hidup adalah kesempatan untuk diisi dengan hal-hal yang bersifat kekal.
Tuhan Yesus memberkati.
Ringkasan khotbah Minggu, 22 Maret 2020 via WhatsApp oleh Pdt. Jimmy Kawilarang dan diringkas oleh Bpk. Beben.