Wabah virus Corona hari ini sudah menjangkiti 27 negara di dunia dan ratusan orang sudah menjadi korban keganasannya.
Dan kita patut bersyukur kepada Tuhan karena negara kita Indonesia sampai hari ini belum dinyatakan ada korban/kasus akibat virus Corona ini.
Harap juga waspada terhadap berita-berita hoax yang beredar di media sosial terkait virus Corona.
Dan pagi hari ini kita akan membicarakan berita yang bukan hoax yakni berita kebenaran firman Tuhan yang diambil dari kitab Yohanes 8 : 1-11.
Yohanes 7:53 : Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya, [TB-LAI]
Siapa yang pulang?
Mereka inilah orang-orang Farisi, ahli Taurat yang ingin menjerat dan membunuh Yesus.
Yohanes 8:1-2 : tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.
Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. [TB-LAI]
Orang Farisi dan Ahli Taurat mencari-cari kesalahan Yesus dengan membawa perempuan yang kedapatan berzinah dan mempertanyakan sebuah pertanyaan jebakan.
Sebelumnya mereka juga mengajukan pertanyaan kepada Yesus Tentang hukum membayar pajak.
Yang dijawab juga dengan pertanyaan oleh Tuhan Yesus.
Gambar dan tulisan siapakah ini?”
Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.”
Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” (baca Matius 22:19-21).
Yohanes 8:4-5 : lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?” [TB-LAI]
Motif orang Farisi dan Ahli Taurat adalah untuk menangkap Yesus dengan mengajukan pertanyaan “Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?”
Pertanyaan ini ibarat makan buah simalakama, tidak dimakan mati, tapi bila dimakan mati juga.
Bila Tuhan Yesus katakan tidak perlu dihukum maka Yesus melanggar hukum Taurat.
Dan bila Yesus katakan harus dihukum lempar batu sampai mati maka Yesus melanggar hukum Romawi.
Pada saat itu ada peraturan yang menyatakan Orang Yahudi tidak boleh menghukum mati, yang boleh menjatuhkan hukuman mati adalah hukum pemerintah Romawi (baca Yohanes 18:31).
Ada motif yang jahat dalam pertanyaan yang diajukan orang Yahudi kepada Yesus.
Bagaimana dengan motif kita dalam melayani Tuhan, apakah kita melayani Tuhan dengan maksud mengucap syukur atas segala anugerah yang Tuhan berikan dalam hidup kita? Atau karena takut dihukum? Atau supaya Tuhan jangan marah?
Mari kita belajar untuk mencari motif yang benar dibalik tindakan yang kita lakukan.
Karena Tuhan melihat jauh sampai ke dalam hati.
Yohanes 8:6 : Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” (Yohanes 8:7) [TB-LAI]
Jawaban Yesus tidak menyalahi hukum Musa/Taurat sekaligus tidak menyalahi hukum pemerintah Romawi karena orang berdosa memang harus dihukum.
Tetapi yang tidak berdosa yang boleh memberikan hukuman.
Hikmat Tuhan ada di dalam setiap orang percaya karena Roh Kudus yang akan berbicara di dalam hati untuk mengatakan apa yang semestinya dikatakan (baca Markus 13:11).
Yohanes 8:8-9 : Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. [TB-LAI]
Dan pada bagian terakhir, dapat kita lihat belas kasihan Tuhan kepada perempuan tersebut.
Yohanes 8:10-11 : Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?“
Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” [TB-LAI]
Harap hati-hati dengan mengutip ayat tersebut, jangan digunakan untuk sengaja jatuh dalam dosa.
Tuhan Yesus katakan “Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah. (1 Yohanes 3:9)
Seharusnya kita dihukum karena dosa-dosa kita namun Tuhan Yesus memberikan anugerah keselamatan.
Jangan sia-siakan anugerah pengampunan yang Tuhan telah berikan kepada kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Ringkasan khotbah Minggu, 16 Februari 2020 oleh Pdt. Rendy Tirtanadi, M.Th. dan diringkas oleh Bpk. Beben.