Bacaan Firman Tuhan: Ibrani 6 : 1 – 8
Penulis kitab Ibrani dalam pasal 6, ingin menasihati orang Kristen Yahudi pada saat itu yang sudah jadi Kristen dan sudah merasakan kebaikan Tuhan Yesus yang begitu banyak tetapi mengalami kemandekan rohani (mandek = berhenti/macet).
Mengapa bisa terjadi mandek secara rohani?
Inilah yang akan kita coba renungkan agar kita bisa bertumbuh secara rohani, dengan perkataan lain, memiliki Kedewasaan Rohani.
Mari kita baca ayat 1 dari Ibrani pasal 6 yang berbunyi : Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah, [TB-LAI]
Arti progresivitas (menjadi dewasa) adalah kemampuan bergerak maju secara psikologis dalam pola kehidupan manusia.
Ayat pertama mengatakan “asas-asas pertama” yang menjelaskan pengetahuan dasar kekristenan seperti katekisasi, baptisan, penumpangan tangan, hukuman kekal yang sudah diketahui oleh orang percaya.
Maksudnya adalah agar setelah dibaptis dapat terus bertumbuh, tidak berhenti sampai di situ. Melainkan beralih kepada perkembangannya yang penuh.
Kita harus menuju kepada kedewasaan rohani.
Dari KAA, Pra-Remaja, Remaja, Pemuda dan seterusnya maka ada progres dalam mengiring Tuhan baik dari segi usia maupun pemahaman ajarannya
Namun sayangnya ada yang tidak mau bergerak maju.
Seperti anak-anak remaja yang masih terbiasa dengan kebiasaan yang dimiliki anak-anak kecil (kebiasaan ngempeng). Apakah ini sesuatu yang normal?
Kita pun dapat mengalami kemandekan seperti ini.
Orang waras memiliki arah tujuan yang jelas bila dibandingkan dengan orang tak waras.
Maturity = kedewasaan dan bahasa Yunaninya teleos = tujuan/purpose.
Orang dewasa yang memiliki tujuan.
Lawannya dari orang dewasa yang memiliki tujuan adalah orang yang kedagingan.
Bahasa Yunani Sarkikos = kedagingan (manusia duniawi).
Kalau kita belum dewasa secara rohani bagaimana mungkin kita bisa melakukan yang terbaik (do the best)?
Karena orang dewasa mampu untuk memahami.
Oswald Sanders berbicara tentang kedewasaan rohani; dimana dijelaskan orang-orang percaya yang undur dan akhirnya terhilang dari pelayanan karena tidak ada kedewasaan rohani.
Dewasa secara rohani tidak identik/sejalan dengan jumlah umur/usia seseorang.
Belum tentu orang yang jumlah usianya sudah banyak bersikap dewasa secara rohani.
Oswald Sanders juga menjelaskan kedewasaan rohani tidak terjadi secara tiba-tiba langsung selesai (instant).
Orang-orang luar biasa/hebat yang dipakai Tuhan, bisa saja ada yang pernah tersesat namun mereka menyadari kekeliruannya dan berbalik kembali kepada ajaran yang benar.
Orang yang pernah sesat dalam hal pengajaran akan menghargai suatu ajaran yang benar dan ia juga ingin agar orang lain tidak tersesat.
Ada beberapa orang tua yang memanjakan anak-anak mereka agar tidak perlu merasakan penderitaan sebuah perjuangan yang pernah orang tua alami dulu.
Apakah remaja pemuda dapat menjadi dewasa tanpa suatu perjuangan?
Kedewasaan adalah sebuah proses yang tidak dapat terjadi seketika lalu selesai namun berlangsung seumur hidup.
Bukan karena punya Karunia Rohani atau sudah melayani Tuhan yang bisa dikatakan dewasa secara rohani.
Belum tentu, ada juga yang belum bisa dikatakan dewasa seperti orang-orang di Korintus.
Mari kita baca 1 Korintus 3:2-3 :
Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya.
Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi? [TB-LAI]
Efesus 4:13 : sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, [TB-LAI]
Mendiagnosa ketidakdewasaan rohani :
- Kerohanian tetap sama, tidak bertumbuh.
- Tidak stabil, gampang diombang-ambingkan.
- Melihat kepentingan diri sendiri, berselisih karena urusan sepele.
- Murtad, mundur secara rohani (bukan type Kristen sejati).
Ada pemeliharaan Tuhan dalam pelayanan seperti dikatakan firman Tuhan : Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku (Yohanes 10:13-14) [TB-LAI]
Indikasi Kedewasaan Rohani :
- Ada kerinduan untuk semakin mengenal Yesus Kristus lebih dalam lagi.
- Tujuan hidup untuk memuliakan Tuhan.
- Ingin hidup di dalam kekudusan.
Kiranya renungan firman Tuhan dalam memperingati HUT Pemuda pada pagi hari ini dapat mengingatkan kita untuk melakukan yang terbaik (do the best) dalam melayani Tuhan, terus-menerus memiliki tujuan, menjadi dewasa dan bertumbuh secara rohani.
Tuhan Yesus memberkati.
Ringkasan khotbah Minggu, 23 Februari 2020 oleh Pdt. Rendy Tirtanadi, M.Th. dalam rangka memperingati HUT Youth Ke 18 di Bogor dan diringkas oleh Bpk. Beben.