Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 8 : 30-47
Pada hari Minggu, 23 Februari yang lalu, saya bersama Pemuda dan Remaja sedang mengikuti Outing di Bogor dan menjelang pagi hari mendapatkan informasi bawa di Kelapa Gading terjadi banjir.
Ada satu gereja di daerah Boulevard Kelapa Gading yang tetap mengadakan Kebaktian dimana hanya 4 orang saja yang hadir dari lima ratusan umat dikarenakan terjadi banjir.
Dan kita bersyukur karena pada hari ini kita bisa berkumpul semua untuk mendengarkan firman Tuhan.
Pagi hari ini kita akan merenungkan Yohanes 8 : 30 – 47. Dengan tema “Adakah tempat bagi perkataan-Nya.”
Setelah Yesus mengatakan semuanya itu (di pasal sebelumnya), banyak orang percaya kepada-Nya.
Yohanes 8:31-32 : Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
[TB-LAI]
Percaya mereka atas dasar mujizat yang Tuhan Yesus perbuat.
Tetap di dalam firman Tuhan artinya terus-menerus percaya dan terus-menerus taat kepada-Nya.
“Jadikanlah semua bangsa murid-murid Ku”.
Mereka dikatakan sebagai hamba namun mereka tersinggung disebut hamba karena itu mereka katakan : kami anak-anak Abraham, orang merdeka.
Yohanes 8:33 : Jawab mereka: “Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?” [TB-LAI]
- Jangan pernah berhenti setelah menjadi orang percaya tetap bergumul dan tinggal di dalam firman Tuhan.
Roh Kudus yang akan menolong kita dalam pergumulan kita untuk tetap menjadi murid Kristus.
- Orang merdeka bisa menguasai dirinya.
Yohanes 8:34-35 : Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.
Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. [TB-LAI]
Apakah kita benar-benar merdeka?
Kata budak/hamba artinya ketaatan penuh (100%) kepada Tuannya.
Yohanes 8:36 : Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.” [TB-LAI]
Kebenaran sajalah yang dapat membebaskan kita dari belenggu dosa.
Bila kita benar-benar merdeka tentunya akan mendengarkan perkataan-perkataan Yesus Kristus. Dan taat kepada perintah-Nya.
Karena itu, janganlah menjadi hamba dosa melainkan orang merdeka.
Orang Yahudi bangga dengan mengatakan kami adalah keturunan Abraham namun mereka tidak mau menjadi murid karena mereka tahu asal-usul Yesus sebagai anak Yusuf tukang kayu.
Seharusnya kita bangga menjadi orang Kristen karena dimerdekakan dari dosa. Dan bukan karena garis keturunan atau identitas.
- Siapa yang menjadi bapamu?
Kejadian 15:6 : Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. [TB-LAI]
Roma 2:28-29 : Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.
Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah. [TB-LAI]
Yohanes 8:37 : “Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. [TB-LAI]
Yohanes 8:39 : Jawab mereka kepada-Nya: “Bapa kami ialah Abraham.” Kata Yesus kepada mereka: “Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. [TB-LAI]
Orang Yahudi yang mengaku keturunan Abraham tetapi kelakuannya justru bertentangan dengan apa yang diperbuat oleh Abraham.
Mereka tidak mendengarkan perkataan Yesus bahkan ingin membunuh-Nya.
Yohanes 8:42-43 : Kata Yesus kepada mereka: “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku. Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku. [TB-LAI]
Yohanes 8:44 : Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. [TB-LAI]
Kiranya Tuhan menolong kita untuk membuka hati, mendengarkan Firman-Nya dan memberikan tempat bagi perkataan-Nya di dalam hati kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Ringkasan khotbah Minggu, 01 Maret 2020 oleh Pdt. Rendy Tirtanadi, M.Th. dan diringkas oleh Bpk. Beben.