Waktu-Ku dan Waktu-Mu

Posted on Posted in renungan

Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 7:1-13

Perikop pembacaan firman Tuhan kali ini adalah Yesus pergi ke Yerusalem untuk hari raya Pondok Daun.

Yohanes 7:1 : Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. [TB-LAI]

Ada dua pemahaman di dalam percakapan Yesus dengan saudara-saudaranya dimana pemahaman Yesus berbeda dengan pemahaman manusia.

Secara manusia (saudara-saudara Yesus) berpikir ini adalah saat yang tepat bagi Tuhan Yesus untuk memperlihatkan mujizat yang dapat Tuhan kerjakan di Yerusalem.

Yohanes 7:3 : Maka kata saudara-saudara Yesus kepada-Nya: “Berangkatlah dari sini dan pergi ke Yudea, supaya murid-murid-Mu juga melihat perbuatan-perbuatan yang Engkau lakukan [TB-LAI]

Namun Tuhan Yesus katakan saatnya belum tiba.

Yohanes 7:6 :

Maka jawab Yesus kepada mereka: “Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu [TB-LAI]

Hari raya Pondok Daun merupakan perayaan pengucapan syukur bagi bangsa Israel atas hasil panen yang dirayakan selama tujuh hari pada hari kelima belas bulan ketujuh (untuk pemahaman yang lebih lengkap harap dibaca Imamat 23:39-43).

Perayaan ini menjadi simbol dari Penyertaan Allah di dalam umat-Nya.

Yesus Kristus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia.

Tuhan Yesus sebagai simbol Allah berada di tengah-tengah manusia.

Ada 3 hal yang menjadi pertahanan Tuhan Yesus untuk tetap dalam jalur waktu yang harus dilalui adalah :

  1. Yesus memahami panggilanNya.

Matius 20:28 : sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” [TB-LAI]

Panggilan-Nya adalah untuk melayani bahkan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan untuk menyelamatkan manusia dari dosa.

Secara spiritual Yesus mengetahui kehendak Allah atas diri-Nya. Kita pun memiliki panggilan atas kehidupan kita. Bila belum temukan, kita cari, apa panggilan Tuhan atas kehidupan kita?

  1. Yesus mentaati waktu yang telah ditentukan.

Yohanes 7:6 : Maka jawab Yesus kepada mereka: “Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu. [TB-LAI]

Seorang penulis, John C. Maxwell berbicara tentang Hukum Waktu :

  1. Tindakan salah di waktu yang salah, hanya akan membawa kepada bencana.
  2. Tindakan benar di waktu yang salah, hanya akan menjadi perlawanan/pemberontakan.
  3. Tindakan salah di waktu yang tepat adalah salah dan membawa kegagalan.
  4. Tindakan benar di waktu yang tepat, mendatangkan sukses/pertumbuhan yang besar.

Menunggu waktu yang tepat dan diimbangi dengan tindakan yang benar adalah kunci keberhasilan.

  1. Yesus mengatasi godaan Iblis.

Matius 4 : 1 – 11

Iblis mencobai Yesus dengan meminta :

* Yesus mengubah batu menjadi roti.

* Yesus menjatuhkan diri-Nya dari bumbungan Bait Suci.

* Yesus sujud menyembah kepada iblis untuk mendapatkan seluruh kerajaan dunia.

Namun seluruh permintaan/pencobaan iblis ditolak dengan tegas oleh Tuhan Yesus.

Matius 4:10 : Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” [TB-LAI]

Mengapa harus menunggu 3,5 tahun?

Tuhan Yesus menunggu saatnya yang tepat, tidak gunakan jalan pintas untuk menjadi Juruselamat manusia dari dosa.

Iblis menggoda dengan mengatakan jangan susah-susah untuk memikul salib. Seandainya tergoda maka manusia tetap dalam keadaan berdosa.

Sebagai ayat penutup, mari kita baca Ibrani 12 : 2 – 3 :

Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. [TB-LAI]

Waktu Tuhan adalah waktu yang sempurna dan janganlah kita mengambil jalan pintas.

Saat kita menghadapi godaan untuk melakukan secara waktu kita, maka datanglah kepada Tuhan Yesus yang sudah mengenal kita untuk mendapatkan pertolongan-Nya.

Tuhan Yesus Memberkati.

Ringkasan khotbah Minggu, 19 Januari 2020 oleh Pdt. Dr. Rohana Sutjiono, MACE dan diringkas oleh Bpk. Beben.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *